TELUSURI

Senin, 13 Mei 2013

PENGARUH RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PONSEL (HP) TERHADAP KESEHATAN MANUSIA


1.             Latar Belakang Masalah  
            Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Dalam mewujudkan kodratnya ini, manusia melakukan komunikasi dengan orang lain. Komunikasi telah dilakukan oleh manusia purba. Komunikasi ini dilakukan dengan berbagai cara, baik secara langsung maupun dengan tulisan dan gambar.
       Seiring berkembangnya zaman, manusia pun tersebar ke seluruh penjuru dunia. Komunikasi pun semakin sulit untuk dilakukan, khususnya untuk orang yang tinggalnya berjauhan. Oleh karena itu, manusia memikirkan cara-cara komunikasi yang baru. Hal ini dimulai dengan pengiriman surat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan munculnya teknik berkomunikasi baru, yaitu telepon. Manusia selalu menginginkan sesuatu yang praktis, maka diciptakanlah telepon genggam yang akrab disebut ponsel (telepon seluler).
         Di era globalisasi ini, ponsel sudah menjamur di masyarakat. Ponsel sudah dikatakan sebagai barang yang “merakyat”, artinya digunakan di berbagai kalangan. Bagaikan hubungan antara dua magnet yang berbeda kutub, begitu pulalah hubungan manusia dengan ponsel yang susah dipisahkan. Setiap hari berjuta-juta orang di berbagai belahan bumi menggunakan ponsel untuk menelepon atau mengirim pesan kepada orang lain. Tapi apakah kita tahu dampak ponsel bagi kesehatan kita? Apakah ponsel hanya memiliki dampak positif? Ataukah justru seperti pisau bermata dua, di satu sisi menguntungkan, tapi di sisi lain merugikan kita? 
2.   Rumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
       a. Apa pengaruh gelombang radiasi ponsel bagi kesehatan manusia?
       b. Bagaimana cara meminimalisasi pengaruh radiasi ponsel bagi kesehatan manusia? 
3.   Tujuan Penulisan
       Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang hendak dicapai adalah:
       a. Mengetahui pengaruh radiasi ponsel pada kesehatan manusia.
       b. Mengetahui cara mengurangi pengaruh radiasi ponsel.
4.        Tinjauan Pustaka 
        Radiasi memiliki arti pemancaran atau penyinaran. Radiasi adalah penyebaran partikel-partikel elementer dan energi radiasi dari suatu sumber radiasi ke medium atau tujuan sekitarnya. Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom dan sisa atom menjadi bermuatan positif dan disebut ion positif. Sementara itu, elektron yang dikeluarkan itu dapat tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion negative. Proses ini disebut proses ionisasi.
4.1  Cara Kerja Radiasi dalam Ponsel (HP)
4.1.1 Pemancaran Data Informasi
Saat pengguna ponsel sedang melakukan komunikasi, gelombang sinyal suara yang dihasilkan dari pengguna ponsel akan merambat di udara. Gelombang sinyal suara tersebut akan diterima oleh microphone untuk diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan akan dilanjutkan kepada bagian audio processor untuk dikuatkan dan diproses. Jika pengguna ponsel melakukan SMS, maka perintah yang diketik oleh pengguna ponsel kepada keyboard akan di proses oleh CPU (Central Proccesor Unit). Sinyal data informasi akan dicampur dengan sinyal pembawa oleh RF (Radio Frequency) processor. Sinyal pembawa pada teknologi GSM mempunyai kisaran frekuensi 900-1900 MHz. Sinyal data informasi yang sudah dicampur dengan sinyal pembawa akan diterima oleh base station. Jarak ponsel kepada base station cukup jauh. Maka sinyal tersebut harus betul-betul kuat agar dapat diterima olehbase station. Maka sinyal tersebut harus diperkuat oleh PA (Power Amplyfier). Bila penguatan akhir pada bagian pengiriman tidak berfungsi dengan baik maka ponsel tidak akan bisa meregistrasikan jaringan kepada operator.
Setelah dikuatkan, sinyal akan dilanjutkan kepada antenna switch untuk dihubungkan kepada antena. Antenna switch dapat dianalogikan seperti bandara, di mana pada bagian transmisi data informasi pada ponsel terdapat dua jalur, yaitu penerimaan dan pemancaran. Maka tanpa adanya antenna switch, sinyal yang diterima dengan sinyal yang akan dipancarkan akan saling bertabrakan. Sinyal selanjutnya akan dipancarkan melalui antena kepada base station.
4.1.2        Penerimaan Data Informasi.
Sinyal informasi yang dipancarkan base station akan diterima terlebih dahulu oleh antena ponsel. Selanjutnya akan diteruskan kepada antena switch untuk diteruskan kepada LNA. Agar sinyal dapat diterima dengan baik oleh bagian RF (Radio Frequency), sinyal yang dipancarkan oleh base station akan dikuatkan terlebih dahulu oleh LNA (Low Noise Amplyfier). LNA juga dapat berfungsi sebagai pemotong noise(des ah). Sinyal yang dihasilkan oleh LNA masih tercampur dengan sinyal pembawa. Agar dapat diproses oleh bagian DSP (Digital Signal Proccesor) maka sinyal data informasi harus dipisahkan terlebih dahulu oleh RF processor. System ini dinamakan dengan demodulasi. Sinyal data informasi akan dikonversikan menjadi berbentuk sinyal digital. Pada bagian RF, sinyal masih menggunakan berbentuk analog sedangkan pada bagian prosesor utama karakternya berbentuk digital.
Selanjutnya sinyal data informasi yang telah dikonversikan akan dilanjutkan kepada bagian prosesor utama (CPU). Bila sinyal data informasi tersebut adalah suara maka akan dilanjutkan kepada audio amplifier. Sinyal audio tersebut akan diubah menjadi gelombang elektromagnetik, selanjutnya akan dihubungkan kepada speaker agar sinyal elektromagnetik tersebut menjadi sinyal suara yang merambat di udara agar dapat didengar oleh telinga manusia.
4.1.3        Energi Radiasi dari Ponsel
Pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel memiliki frekuensi antara 450 - 1800 MHz, yaitu termasuk dalam daerah gelombang mikro. Bila dilihat energinya, maka pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel akan menghasilkan energi yang mengikuti persamaan berikut ini:





dimana:
E = energi yang dihasilkan (erg)
h = konstanta planck, 6,62 x 10-27 erg detik
c = kecepatan cahaya, 300.000 km/detik = 3.1010 cm / detik
λ = panjang gelombang.
Kalau panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel diambil 10-2 meter, maka energi elektromagnetik yang akan dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut:




= 19,86.10-13 erg
Karena ; 1 eV = 1,6.10-12 erg




             = 1,241  eV


Hasil perhitungan tersebut di atas menunjukkan bahwa quantum energi yang ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik ponsel, secara kuantitas relatif masih kecil karena hanya berkisar sepersejuta elektron Volt. Namun kalau jarak sumber radiasi dengan materi, yaitu jarak antara ponsel dengan kepala (khususnya telinga) diperhitungkan, maka dampak radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel tidak boleh diabaikan begitu saja. Alasannya adalah karena intensitas radiasi elektromagnetik yang diterima oleh materi (kepala khusus bagian telinga), akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak, artinya makin dekat dengan sumber radiasi (ponsel) akan makin besar radiasi yang diterima. Persoalan akan lebih menarik lagi, kalau waktu kontak atau waktu berbicara melalui ponsel diperhitungkan, maka akumulasi dampak radiasi akibat pemakaian ponsel perlu dicermati lebih jauh lagi.
4.1      Dampak Radiasi Ponsel pada Kesehatan
Ponsel menggunakan gelombang elektromagnetik dalam mengirim dan menerima pesan. Gelombang elektromagnetik ini dapat menyebabkan pemanasan pada jaringan tubuh. Jaringan tubuh dipanaskan oleh rotasi dari molekul polar yang disebabkan oleh medan elektromagnetik. Pada saat seseorang sedang menelepon dengan ponsel, efek pemanasan ini akan terjadi pada permukaan kepala dan mengakibatkan kenaikan suhu. Otak memiliki kemampuan untuk membuang kelebihan panas melalui sirkulasi darah. Namun, kornea mata tidak memiliki pengaturan suhu.



4.2.1        Gangguan Reproduksi
          Seperti sebuah mitos, tetapi ada sedikit data yang menyebutkan bahwa handphone dapat memberikan efek pada kesuburan pria. Faktanya, sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal medis, Fertility & Serility, menguji penggunaan handphone oleh 361 pria pada sebuah klinik kesuburan. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin sering seorang pria menggunakan handphone-nya, semakin rendah jumlah, kualitas dan ketahanan sperma mereka.
        Pada bulan Oktober, dilaporkan sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan menemukan bahwa tikus yang diberi emisi handphone 6 jam perhari selama 18 minggu memiliki kecenderungan yang lebih besar mengalami kematian sperma dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi perlakuan. Peneliti tersebut mengatakan dari hasil tersebut bisa diyakini membawa handphone dekat dengan alat reproduksi dapat memberi efek negatif pada kesuburan.
4.2.2       Tumor Mulut

         Penggunaan ponsel dalam waktu lama dan rutin akan meningkatkan resiko tumor sekitar 50 persen dibanding mereka yang sama sekali tak menggunakan ponsel. Studi baru yang dilakukan ilmuwan Israel yang hasil penelitiannya dimuat di American Journal of Epidemiology menyatakan bahwa setidaknya 402 orang mengalami tumor mulut dalam kondisi sedang, sementara 56 lainnya masuk kategori kanker ganas. Penelitian ini melibatkan 1.266 pengguna ponsel. Mereka yang menggunakan ponsel lebih dari normal, atau menggunakan dalam waktu lama dan kontinyu beresiko mengembangkan tumor pada parotid gland (kelenjar liur), yang terletak di mulut dengan posisi dekat telinga. Pengguna ponsel di area pedesaan atau kawasan pinggiran, di mana ponsel bekerja lebih keras untuk melakukan kontak dengan BTS (Base Transceiver Station) terdekat, beresiko lebih besar terkena tumor. Studi menyebutkan bidang elektromagnetik yang dipancarkan ponsel secara kontinyu akan membuat sel tubuh bereaksi berlebihan.

4.2      Pencegahan Dan Pengurangan Pengaruh Radiasi
4.2.1    4.2.1 Cara Pencegahan Pengaruh Radiasi Ponsel
         Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari pengaruh radiasi ponsel 
        a. Letakkan ponsel jauh dari tubuh kita. Jauhkan ponsel ketika tidak sedang tidak memerlukan alat komunikasi, misalnya saat tidur atau beristirahat. Hindari kebiasaan meletakkan ponsel di dalam saku celana atau. 
       b. Jika sinyal tidak ada, matikan ponsel. Ketika ponsel sulit mengenali sinyal yang terdekat dalam waktu yang lama, lebih baik matikan ponsel karena ponsel akan bekerja keras untuk mencari sinyal. Radiasi yang ditimbulkan juga menjadi lebih tinggi. 
        c. Bila ingin menelepon dalam waktu yang panjang, gunakanlah telepon biasa.
4..2.2 Cara Pengurangan Pengaruh Radiasi Ponsel
          Pengaruh radiasi ponsel dapat dikurangi dengan berbagai cara berikut : 
       a. Gunakan ponsel yang memancarkan radiasi yang lebih sedikit. Setiap ponsel memiliki radiasi yang berbeda-beda. Saat ini telah beberapa perusahaan ponsel telah menciptakan ponsel yang memancarkan radiasi yang lebih sedikit. 
        b. Gunakan headset/ear phone ataus peaker phone. Tujuannya adalah untuk menghindari kontak langsung ponsel ke tubuh. 
         c.  Kurangi pemakaian ponsel pada tempat-tempat di mana sinyal ponsel kecil.
5.        Kesimpulan
Telepon genggam atau ponsel adalah alat komunikasi nirkabel yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk menyampaikan dan menerima pesan. Energi radiasi elektromagnetik ponsel sebenarnya kecil, tetapi untuk interaksi yang dekat dan lama, ponsel dapat memberikan efek yang signifikan. Penelitian sementara menunjukkan bahwa dalam pemakaian jangka pendek, radiasi ponsel tidak berpengaruh pada kesehatan mausia. Tetapi dalam jangka panjang, radiasi ponsel dapat meyebabkan berbagai penyakit, seperti Alzheimer, kerusakan DNA, dan tumor otak.

Refrensi
---------. 2009. Dampak Radiasi Elektromanetik Ponsel. www.kimiadahsyat.blogspot.com.
---------. 2010. Radiasi Ponsel Memicu Autis. www.miftahinginberbagi.wordpress.com.
---------. 2008. Pengaruh Telpon Selular Terhadap Pola Hidup Masyarakat. www.cribd.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

RABIAL KANADA, DESA PERANGAI, KECAMATAN MERAPI SELATAN, KABUPATEN LAHAT, SUMSEL