Sebuah tata surya terdiri dari satu Matahari dan semua benda
angkasa yang beredar mengelilinginya. Matahari adalah bintang
yang menghasilkan cahayanya sendiri. Benda yang mengedari
bintang dinamakan planet. Sebagian besar planet memiliki satelit (bulan)
yang berjalan mengelilinginya. Dalam tata surya kita semuanya
terdapat sembilan planet yang mengedari matahari.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan
merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya. Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220
km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali
mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6
milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi
sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.
Sebuah planet dapat dibagi menjadi dua kelompok: planet besar serta planet kecil. Merkurius, Venus, Bumi dan mars membentuk
kelompok empat planet yang kecildan sejenis bumi. Keempat
planet ini terdiri dari materi yang kerapatan rata-ratanya empat
atau lima kali kerapatan air.
Yupiter, Saturnus dan Neptunus
jauh lebih besar daripada planet-planet sejenis Bumi. Jari-jari
Yupiter lebih dari sebelas kali jari-jari Bumi, dan volumenya
kira-kira 1320 kali lebih besar. Saturnus mempunyai jari-jari
60400 km; ini hampir 10 kali jari-jari Bumi.Yupiter serta
Saturnus mempunyai banyak satelit. Uranus mempunyai jari-jari
yang panjangnya 23700 km, sedangkan Neptunus mempunyai jati-jari
22300 km. Pluto mempunyai jari-jari 3200 km; ini berarti bahwa
Pluto lebih kecil dari Mars.
A. SISTEM TATA SURYA
Di abad modern ini, banyak para ilmuan sering mengadakan penelitian,
seperti penelitian di bidang astronomi. Dengan penelitian-penelitian di
bidang astronomi, kita mampu mengenal tentang jagat raya. Tata
surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari
sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang
mengelilingi matahari. Susunan tata surya terdiri atas matahari,
delapan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan
meteorid.
Perhatikan Gambar 13.1 berikut ini.
Perhatikan Gambar 13.1 berikut ini.
Peredaran benda langit yang berupa planet dan benda langit lainnya
dalam mengelilingi matahari disebut revolusi. Sebagian besar garis
edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-planet mengelilingi
matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet bumi
disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga
berputar pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk
sekali berotasi disebut kala rotasi.
a. Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang
bercahaya. Matahari merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi
Bima Sakti. Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang
dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke permukaan bumi, sedangkan
suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.
b. Planet
Sebelum bulan Agustus 2006, para astronom masih berpendapat ada
sembilan planet dalam tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Secara umum
planet-planet bergerak dari barat ke timur, kecuali Venus dan Uranus.
Setiap planet mempunyai kala revolusi dan kala rotasi yang
berbeda-beda. Planet tidak bisa memancarkan cahaya sendiri tetapi hanya
memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Pada tanggal 24
Agustus 2006 Majelis Umum Uni Astronomi Internasional (IAV) di Praha,
Ceko, menyatakan bahwa Pluto bukan lagi sebagai planet. Bahkan pada
tanggal 7 September 2006 nama Pluto diganti dengan deretan enam angka,
yaitu 134340. Dengan demikian, sejak tanggal 24 Agustus 2006 di tata
surya terdapat 8 planet. Ukuran antara planet satu dengan yang lain
berbeda. Begitu pula jaraknya terhadap matahari. Planet yang terdekat
terhadap matahari mempunyai kala revolusi terkecil. Data planet-planet
dalam tata surya dapat kamu perhatikan pada Tabel 13.1.
Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut
panjang. Komet menurut istilah bahasa adalah benda langit yang
mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri
atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit
planet. Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat dari bumi.
Bagian-bagian komet, yaitu:
1) inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tetapi padat tersusun dari debu dan gas.
2) koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
3) ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu satuan astronomi (1SA = jarak antara bumi dan matahari).
2) koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
3) ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu satuan astronomi (1SA = jarak antara bumi dan matahari).
Arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Hal itu dikarenakan ekor
komet terdorong oleh radiasi dan angin matahari. Kebanyakan komet tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi harus dengan menggunakan
teleskop. Komet yang terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh
Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering
disebut sebagai bintang berekor.
d. Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang
terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga
planetoid atau planet kerdil. Asteroid yang terbesar dan yang pertama
adalah Ceres yang ditemukan oleh Giussepe Piazzi (astronom Italia).
Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah mendekati bumi dengan
orbit yang berbentuk lonjong.
e. Meteoroid
Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan
melayang-layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung
unsur besi dan nikel. Batuan-batuan ini masuk ke atmosfer bumi karena
pengaruh gravitasi bumi. Gesekan dengan atmosfer bumi menghasilkan
panas yang membakar habis batuan-batuan itu sebelum sempat mencapai
permukaan bumi. Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan dengan
atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi
disebut meteor. Adapun batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan
sampai di permukaan bumi disebut meteorit. Ada sebuah meteorit yang
jatuh di Arizona USA dengan ukuran yang sangat besar hingga membentuk
sebuah kawah. Kawah tersebut dinamakan Kawah Barringer. Contoh meteorit
dapat dilihat di Museum Geologi, Bandung.
f. Bulan
Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi
mengitari matahari, maka bulan juga mengitari matahari bersamaan dengan
bumi. Selain itu, bulan juga berputar pada porosnya sendiri. Dengan
demikian bulan mempunyai tiga gerakan sekaligus. Benda-benda langit
yang berada di dalam tata surya tersusun secara rapi. Selama bergerak
benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya
gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur
adalah gaya gravitasi. Namun, penyebab sesungguhnya adalah Sang Pembuat
gaya gravitasi yaitu Tuhan Yang Mahabesar.
B. MATAHARI
Orang-orang zaman dahulu untuk dapat mencari dan menentukan arah dengan
melihat rasi bintang di langit. Tahukah kamu bintang apakah yang
paling dekat dengan bumi?
1. Matahari Sebagai Salah Satu Bintang
Benda langit di jagat raya ini jumlahnya banyak sekali. Ada yang dapat
memancarkan cahaya sendiri ada juga yang tidak dapat memancarkan
cahaya sendiri, tetapi hanya memantulkan cahaya dari benda lain.
Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya sendiri (sumber
cahaya). Matahari dan bintang mempunyai persamaan, yaitu dapat
memancarkan cahaya sendiri. Matahari merupakan sebuah bintang yang
tampak sangat besar karena letaknya paling dekat dengan bumi.
Matahari memancarkan energi yang sangat besar dalam bentuk gelombang elektromagnet. Gelombang elektromagnet tersebut adalah gelombang cahaya tampak, sinar X, sinar gamma, sinar ultraviolet, sinar inframerah, dan gelombang mikro.
2. Sumber Energi MatahariMatahari memancarkan energi yang sangat besar dalam bentuk gelombang elektromagnet. Gelombang elektromagnet tersebut adalah gelombang cahaya tampak, sinar X, sinar gamma, sinar ultraviolet, sinar inframerah, dan gelombang mikro.
Sumber energi matahari berasal dari reaksi fusi yang terjadi di dalam
inti matahari. Reaksi fusi ini merupakan penggabungan atom-atom
hidrogen menjadi helium. Reaksi fusi tersebut akan menghasilkan energi
yang sangat besar. Matahari tersusun dari berbagai macam gas antara
lain hidrogen (76%), helium (22%), oksigen dan gas lain (2%).
3. Lapisan-Lapisan Matahari
Matahari adalah bola gas pijar yang sangat panas. Matahari terdiri
atas empat lapisan, yaitu inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan
korona.
a. Inti Matahari
Bagian dalam dari matahari, yaitu inti matahari. Pada bagian ini
terjadi reaksi fusi sebagai sumber energi matahari. Suhu pada inti
matahari dapat mencapai 15000000 derajat celcius. Energi yang
dihasilkan dari reaksi fusi akan dirambatkan sampai pada lapisan yang
paling luar, yang kemudian akan terealisasi ke angkasa luar.
b. Fotosfer
Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mampu mencapai lebih kurang 16.000 derajat C dan mempunyai ketebalan sekitar 500 km.
c. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer mempunyai ketebalan 16.000 km dan suhunya mencapai lebih kurang 9.800 derajat C. Kromosfer terlihat berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.
d. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Suhu korona mampu mencapai lebih kurang 1.000.000 derajat C. Warnanya keabu-abuan yang dihasilkan dari adanya ionisasi pada atom-atom akibat suhunya yang sangat tinggi. Korona tampak ketika terjadi gerhana matahari total, karena pada saat itu hampir seluruh cahaya matahari tertutup oleh bulan. Bentuk korona, seperti mahkota dengan warna keabu-abuan.
4. Gangguan-Gangguan pada MatahariFotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mampu mencapai lebih kurang 16.000 derajat C dan mempunyai ketebalan sekitar 500 km.
c. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer mempunyai ketebalan 16.000 km dan suhunya mencapai lebih kurang 9.800 derajat C. Kromosfer terlihat berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.
d. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Suhu korona mampu mencapai lebih kurang 1.000.000 derajat C. Warnanya keabu-abuan yang dihasilkan dari adanya ionisasi pada atom-atom akibat suhunya yang sangat tinggi. Korona tampak ketika terjadi gerhana matahari total, karena pada saat itu hampir seluruh cahaya matahari tertutup oleh bulan. Bentuk korona, seperti mahkota dengan warna keabu-abuan.
Gejala-gejala aktif pada matahari atau aktivitas matahari sering
menimbulkan gangguan-gangguan pada matahari. Gangguan-gangguan
tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Gumpalan-Gumpalan pada Fotosfer (Granulasi)
Gumpalan-gumpalan ini timbul karena rambatan gas panas dari inti matahari ke permukaan. Akibatnya, permukaan matahari tidak rata melainkan bergumpal-gumpal.
b. Bintik Matahari (Sun Spot)
Bintik matahari merupakan daerah tempat munculnya medan magnet yang sangat kuat. Bintik-bintik ini bentuknya lubang-lubang di permukaan matahari di mana gas panas menyembur dari dalam inti matahari, sehingga dapat mengganggu telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.
c. Lidah Api Matahari
Lidah api matahari merupakan hamburan gas dari tepi kromosfer matahari. Lidah api dapat mencapai ketinggian 10.000 km. Lidah api sering disebut prominensa atau protuberan. Lidah api terdiri atas massa proton dan elektron atom hidrogen yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Massa partikel ini dapat mencapai permukaan bumi.
Gumpalan-gumpalan ini timbul karena rambatan gas panas dari inti matahari ke permukaan. Akibatnya, permukaan matahari tidak rata melainkan bergumpal-gumpal.
b. Bintik Matahari (Sun Spot)
Bintik matahari merupakan daerah tempat munculnya medan magnet yang sangat kuat. Bintik-bintik ini bentuknya lubang-lubang di permukaan matahari di mana gas panas menyembur dari dalam inti matahari, sehingga dapat mengganggu telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.
c. Lidah Api Matahari
Lidah api matahari merupakan hamburan gas dari tepi kromosfer matahari. Lidah api dapat mencapai ketinggian 10.000 km. Lidah api sering disebut prominensa atau protuberan. Lidah api terdiri atas massa proton dan elektron atom hidrogen yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Massa partikel ini dapat mencapai permukaan bumi.
Sebelum masuk ke bumi, pancaran partikel ini tertahan oleh medan magnet
bumi (sabuk Van Allen), sehingga kecepatan partikel ini menurun dan
bergerak menuju kutub, kemudian lama-kelamaan partikel berpijar yang
disebut aurora. Hamburan partikel ini mengganggu sistem komunikasi
gelombang radio. Aurora di belahan bumi selatan disebut Aurora
Australis, sedangkan di belahan bumi utara disebut Aurora Borealis.
d. Letupan (Flare)
Flare adalah letupan-letupan gas di atas permukaan matahari. Flare
dapat menyebabkan gangguan sistem komunikasi radio, karena letusan gas
tersebut terdiri atas partikel-partikel gas bermuatan listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar